Friday, April 6, 2007

JUNI

Masih saja aku merindu ramai, kehadiran Juni yang kembali dari lorong-lorong yang menelannya dahulu. Saat lolong lolong panjang membolongi rasaku dengan ketiadaan yang tiba-tiba, aku tak pernah menyangka. Yang Maha, aku tahu kau menginginkan sesuatu dariku, kau melihat sesuatu padaku maka Kau berikan ini di saat ku ingin mendekati. Aku tahu rasa perih dan juga rasa manis tapi tak kupahami keduanya tercampur aduk, terlarut dalam rasa yang baru.

Yang Maha, Juni ternyata masih menantiku. Aku melihat dia melambaikan tangannya kepadaku dari puncak bukit di sana, kulihat juga ia bertepuk-tepuk mencoba meyakinkanku bahwa ia yang memanggilku. Apa yang harus kulakukan, aku yang harus berlari mengejarnya ke atas bukit itu meski berkeringat dan kehabisan energi, aku punya harapan dia akan menungguku dan memberiku rasa untuk melarutkan rindu yang membeku. Tapi apakah dia akan begitu, menungguku?. Ataukah dia akan pergi saat aku belum lagi sampai mendaki tebing demi tebing yang menjadi tembok di antara harap dan nyata kita.

Ataukah aku yang memintanya untuk turun menghampiriku dengan wajah rindu yang seolah-olah. Yang pasti aku yakin itu perlu kerja yang keras, mungkinkah rindunya lebih beku dari rindu yang kumiliki sehingga dengan keadaan apapun dia akan tetap berusaha menghampiriku meski aku tak ingin menghampirinya. Dan akan kulihat dia yang berlari turun dengan tergesa-gesa dengan wajahku yang lekat di matanya hingga ia menghampiriku sebelum angin menerbangkannya dari hadapan yang gigil ini.

Bimbang ternyata bisa hidup berabad-abad, dia tidak juga bisa hilang, bahkan dia semakin lama semakin meradang dan menggerogoti yakinku yang memang sedikit. Tapi kenapa selalu saja muncul rasa di saat ku tak jua mengerti yang mana bimbang dan yang bukan bimbang, atau yang mana rasa dan yang bukan rasa, serta yang mana aku dan yang mana yang bukan aku.

Yang Maha, masihkah Juni memberikan janjinya yang tersimpan dengan rapat dalam bingkisan MU ?


BDL, 270604: 23,22 WIB
Beberapa jam sebelum ujian skripsi
Menjelang 23 umurku

No comments: