malam smakin larut,
getir bercampur bersama ingin,
hadir dr penyebrangan terakhir,
tak kuasa rapatkan dermaga,
hanya bisa terbakar oleh fana & duka,
kini jelaga milikku.
kefanaan terkdang kita pelihara dalam tertahannya air mata, hampa mata merangkum isyarat yg belum jua tertulis, hanya hujan turun mngganti air mata menitik bumi. Innalillahi.
25/11/06
Sunday, April 1, 2007
Malam Semakin Larut
Posted by soemandjaja at 5:29 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment