Saturday, June 2, 2007

Pahit yang manis

: untuk Alm. Nurdin Febriana

Tak ada ketuk dipintu
pula bisik tertiup ditelinga
ketika kau harus berhenti
menggores pena di lembar ini
masih aku menyimpan karya dari letih kita
pula menempel sang ketika pada ku

kau pergi tak pamit
kuasa memang segala
pahit harus ada agar manis terasa
yang indah dari malam adalah malam
bukan bulan atau bintang
tapi gelap
kita tak lagi menulis

tunjukkan risalah itu di sana
tentang engkau dan kita
mengisi ruang
menikmati ritme dan fantasi
tanpa harus berdebu

BDL, 23 Februari 2004

No comments: